BUDAYA MUDIK

Minggu, 29 Desember 2013

 Tradisi mudik atau pulang kampung yang sudah membudaya menjelang hari raya besar keagamaan, seperti Hari Raya Idul Fitri dan Natal sering dijumpai diIndonesia seperi warga kota yang bepergian untuk pulang kekampung halamannya, tradisi ini dikenal sejak lama, karena setiap perantau yang berkesempatan luang diwaktu libur bisa menikmati liburannya untuk pulang kekampung halamannya, selain itu pemudik juga bisa menikmati udara sejuk dan lingkungan yang asrih. tentu saja sangat jauh berbeda pada saat kita berada diibu kota DKI Jakarta.

Bagi sebagian besar orang mudik adalah kegiatan utama dalam menyambut hari besar ummat islam. Atau kembali ke kampung halaman menjadi impian sebagian besar masyarakat kita yang merayakan lebaran. Terutama bagi warga dari kota-kota besar di Indonesia. Pulang ke tanah kelahiran seolah menjadi keharusan ketika akan merayakan lebaran. Tak peduli dengan apapun kemungkinan yang akan terjadi di jalan mereka berusaha untuk mencapai kampungnya demi melepas rindu dan silaturahim dengan sanak saudara.

Mudik sebagai sebuah fenomena sosial memang patut dicermati. Berdasarkan penelusuran sejarah mudik merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu kala. Menelusuri sejarah manusia Indonesia yang merupakan keturunan Melanesia yang berasal dari yunani, China. Nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala dikenal sebagai bangsa pengembara. Mereka mengembara ke seluruh daerah untuk mencari sumber penghidupan. Setelah menemukan tempat yang cocok untuk mengembangkan pertanian maupun peternakan maka mereka akan menetap di daerah tersebut.

Seperti layaknya manusia yang memiliki kerinduan terhadap sanak saudara. Manusia pra sejarah juga memiliki momentum tertentu untuk kembali ke daerah asalnya. Kegiatan seperti ritual penyembahan terhadap arwah nenek moyang menjadi alasan mereka kembali ke tanah leluhur mereka. Pada bulan-bulan tertentu yang dianggap baik, mereka berbondong-bondong meninggalkan rumah untuk kembali ke tanah asalnya. Karena saat itu agama belum berkembang, animisme dan dinamisme menjadi latar belakang kegiatan mudik.

Perlahan budaya mudik pun mulai berubah motifnya. Pada era kerajaan majapahit kegiatan mudik menjadi tradisi besar yang dilakukan oleh warga kerajaan. Setiap tahun masyarakat beramai-ramai dari seluruh negeri (Filipina, Malaysia, Thailand, Brunei, dll) yang pada saat itu berada dalam wilayah kerajaan majapahit menuju ke pulau Jawa. Pulau Jawa sebagai pusat pemerintahan saat itu menjadi tujuan utama pemudik.
Semenjak masuknya islam ke Indonesia mudik juga mengalami perubahan. Mudik yang berasal dari kata udik yang artinya kampung dan beralih bahasa dengan penambahan “m” berarti kembali ke kampung. Perubahan yang ada yaitu perubahan motif, momentum hari raya iedul fitri menjadi alasan mudik. Mudik adalah sarana untuk berkumpul bersama keluarga serta silaturahmi dengan kawan serta kerabat. Karena orang yang rajin bersilaturahmi akan dimudahkan rizkinya oleh Allah SWT serta dimudahkan urusannya.

Saat lebaran tiba, desa-desa yang sepi menjadi ramai oleh anggota masyarakatnya yang lama mengadu nasib ke kota. Kota tiba-tiba menjadi lengang karena sebagian besar penghuninya menyebar ke seluruh pelosok Indonesia.  Tak sedikit kecelakaan yang merenggut nyawa, tetapi dari tahun ke tahun, tak ada pengurangan jumlah pemudik.

Menurut beberapa orang kata mudik yang diambil dari Bahasa Betawi yaitu jamak digunakan karena kebanyakan orang merantau ke Jakarta yang notabene menggunakan bahasa mudik. Mudik berarti kondisi mobilitas dari satu tempat ke tempat yang lain. Makna kata ini mengalami pengkhususan  sehingga diartikan bukan sekadar mobilitas dari satu tempat ke tempat lain, tetapi menjadi semacam ritual sosial  yang dikaitkan dengan perasaan atau keyakinan kolektif.

Aktivitas ini dikaitkan dengan perasaan dan keyakinan kolektif bahwa pada lebaran orang harus kembali pulang dan minta maaf kepada orang tua dan sanak kerabat. Mereka berpikir bahwa Lebaran adalah waktu yang paling afdhol untuk pulang ke kampung halaman. Hal ini dikendalikan oleh nilai-nilai keyakinan tertentu yang ada, misalnya agama Islam.

Biasanya alasan kuat yang mendasarinya adalah nilai-nilai kultural yang berbasis keagamaan. Jadi, pemaknaan yang timbul adalah momen Lebaran sebagai waktu yang tepat untuk silaturahim dan harus minta maaf agar semua kesalahan dapat luntur.  Secara kultur, kebiasaan ini juga telah mengakar kuat di tengah masyarakat. Dalam perilaku kolektif ini, terdapat kepercayaan bahwa jika seorang tidak mudik saat Lebaran pada H-2 sampai H+2, masyarakat akan menyalahkannya, terutama keluarga. Selanjutnya, negara dalam hal ini memang memberi dukungan berupa agenda cuti bersama, tunjangan hari raya dan sebagainya. Maka, akhirnya perilaku ini menjadi perilaku melembaga.

Sebenarnya, aktivitas pulang dari kota ke kampung halaman juga terjadi di negara-negara lain seperti Malaysia, Bangladesh dan beberapa negara lain. Tetapi, tingkat kemassifannya tidak sebesar yang terjadi di Indonesia. Mungkin itu terjadi karena jumlah penduduk Indonesia memang lebih banyak.
Adapun berbagai dampak yang dapat terjadi saat kita dalam perjalanan mudik, dampak dampak ini dapat mempengaruhi pemudik bila sedang melakukan perjalanan yang cukup jauh. Hal ini bisa di simpulkan bahwa budaya mudik mempunyai banyak dampak baik positif maupun negatif, tapi tanpa kita sadari lebih banyak ke dampak negatifnya.

Dampak positifnya yaitu dapat menjalin silahturahmi dengan saudara-saudara kita yang jarang kita temui karena sedang merantau ke kota lain. Dampak positif lainya dari aspek ekonomi adalah masuknya devisa dari luar negeri dalam jumlah yang cukup besar dari TKI kita di luar negeri. Di samping itu juga makin luasnya peredaran uang dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan sehingga menambah semarak di desa-desa.

Dampak negatifnya, sering terjadi kemacetan di saat musim mudik karena banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, sampai-sampai banyak kecelakaan saat musim mudik. Paling banyak korban menggunakan sepeda motor, hal ini sering terjadi karena faktor sang pengemudi kelelahan/mengantuk atau pun terlalu banyak muatan yang di bawa saat berkendara. Dan dampak dari sisi sosiologinya adalah mudik sebagai sarana untuk Urbanisasi, karena mereka yang dari daerah berasumsi bahwa di kota besar mereka akan mudah mendapatkan perkerjaan. Hal ini menimbulkan tidak meratanya pembangunan, karena hanya terkonsentrasi ke kota-kota besar.

Tidak hanya itu bagi pemudik biasanya membawa pulang sejumlah uang dan barang sebagai hasil jerih payahnya selama di perantauan. Pemudik yang baik, biasanya tidak hanya diperuntukkan bagi keluarga utamanya saja, tetapi juga dia berbagi untuk keluarga dekat, tetangga dan teman sejawat dan seterusnya. Biasanya malah mengadakan kenduri adalah bentuk syukur nikmat dan bersedekah dengan lebih luas dan merata kepada masyarakatnya. Semua itu menjadi daya tarik dan kebanggaan sendiri bagi pemudik, calon perantau lain dan keluarganya.

Dari sisi lain lagi, dapat dilihat mudik  sebagai upaya menyambung dan mempererat hubungan silaturrahim. Setelah sekian lama mereka tidak bertemu, tidak ngumpul dan tidak melakukan tukar informasi, maka dengan mudik tali silaturrahim akan tersambung. Lebih-lebih bagi orang yang paham akan pentingnya bersilaturrahim, yaitu akan dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka pilihan untuk mudik menjadi lebih bermakna dan berguna bagi kehidupan seseorang di masa datang.

Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa dalam perspektif budaya, mudik menjadi tradisi yang terus eksis dan disukai oleh umat Islam dewasa ini. Pada sisi lain, dalam sudut pandang syari’at Islam mudik, paling tidak berhubungan dengan prinsip berbuat baik dan bersilaturrahim, adalah hal-hal yang dianjurkan dalam syariat Islam. Dengan mudik seseorang dapat mengaplikasi bentuk pengabdian dan berbuat baiknya kepada orang tua, anggota keluarga, dan kerabat lainnya. Kemudian dengan mudik pula hubungan silaturrahmi yang selama ini mungkin sudah renggang, dapat terajut kembali dengan baik.

Namun pada saat sedang mudik, terkadang kita ingin merasakan wisata alam yang ada dikampung halaman tersebut, banyak hal yang sebenarnya harus dipikirkan jika ingin liburan keluarga yang akan kita lakukan berjalan menyenangkan dan memuaskan. Salah satunya adalah membawa bekal makanan dari rumah. Memang, membeli makanan di tempat liburan tidaklah salah. Akan tetapi, banyak kelebihan yang bisa kita dapatkan jika membawa makanan sendiri dari rumah. Pertama, dengan membawa makanan sendiri, kita dapat memastikan kesehatan makanan tersebut. Bayangkan jika kita membeli makanan di luar, belum tentu kesehatan makanan tersebut sehat dan tidak menyebabkan penyakit. Kedua, kita bisa menghemat sebagian uang karena jelas membeli makanan luar relatif akan membuat kita mengeluarkan uang lebih banyak. Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah pakaian. Jika liburan yang akan kita lakukan berlangsung beberapa hari, membawa pakaian yang cukup adalah hal yang harus dipersiapkan.

Banyak hal kecil dalam merencanakan liburan yang sebenarnya penting juga untuk diperhatikan. Salah satu contohnya adalah kotak pertolongan pertama pada kecelakaan atau biasa disebut P3K. Dengan membawa kotak P3K ini bukan berarti kita mengharapkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Akan tetapi, ini adalah sebuah langkah pencegahan jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Oleh karena itu, kita harus bersiap-siap dengan segala kemungkinan yang tidak dapat kita hindari saat menghabiskan liburan. Terlebih lagi kita akan melakukan liburan bersama keluarga, yang berarti kita tidak hanya harus menjaga diri sendiri namun juga harus menjaga keluarga kita.

Berlibur di alam terbuka merupakan  liburan yang menyenangkan, terutama bagi orang-orang yang menyukai petualangan.  Kita bisa menikmati keindahan alam dan belajar bersyukur atas ciptaan Tuhan. Kita bisa belajar mencintai alam dan bahwa alam tidak boleh dirusak, justru kita harus menjaga kelestariannya.

Agar pelaksanaan kemping berjalan dengan baik, harus ada perencanaan yang matang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika kemping diadakan oleh sekolah dalam hal ini kegiatan pramuka, biasanya para pembina sudah menemukan tempat dan sarana yang akan mendukung kegiatan kemping tersebut. Jika kemping akan diadakan sendiri bersama teman-teman, ini tips yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan kemping.

Sekarang sudah banyak tempat tujuan wisata yang menyediakan lokasi untuk kemping.  Misalnya di daerah Ciawi, Puncak,  dan daerah pegunungan lainnya. Dapatkan informasi tentang lokasinya lewat internet atau survey langsung. Yang pasti yang harus di cari adalah apakah dekat dengan sumber air,  berapa jauh letaknya dari jalan raya sehingga dapat mengetahui kendaraan seperti apa yang bisa masuk kedaerah tersebut. Jika sudah menentukan lokasi, segera meminta ijin pada pihak yang berwenang di tempat itu dan tentukan akan berapa lama berada di tempat tersebut.

Kita harus memberikan informasi yang lengkap tentang lokasi kemping tersebut, peta dan kompas harus ada. Juga informasi apa yang harus dilakukan jika terdapat keadaan darurat. Apa saja yang diperbolehkan dan dilarang saat kemping. Misalnya: tidak merusak tanaman yang ada dsb. Harus saling peduli pada teman jika mereka mendapat masalah.

Jangan lupa membawa perlengkapan pribadi dan  membawa persediaan makanan yang mudah dibawa dan tidak repot dalam penyediaannya. Lebih baik makanan kaleng, atau makanan instan. Disarankan membawa makanan lebih untuk berjaga-jaga jika ada hal-hal yang tidak diinginkan misalnya ada yang tersesat dan harus menginap lebih lama dsb. Air minum  dan air mandi tentunya di dapat dari sumber air terdekat. Serta jangan lupa bawa korek api, senter , lotion anti nyamuk dan baju hangat. Tidak ketinggalan peralatan PPPK seperti perban, minyak angin, obat merah dll.

Sebelum bepergian jauh sebaiknya kita mempersiapkan berbagai hal yang sangat diperlukan pada saat mudik contohnya beberapa hari sebelum lebaran, Saat lebaran, pasti ada banyak sekali orang yang melakukan mudik. Semakin dekat dengan hari H, terminal, bandara dan pelabuhan akan semakin padat. Jadi usahakan pilih waktu mudik beberapa hari sebelum lebaran biar anda tidak kena kemacetan yang luar biasa diperjalanan. Pesan tiket Jauh-jauh hari, Ini untuk menghindari kehabisan ticket nantinya. Jangan sampai agan tidak jadi mudik atau bermalam di terminat hanya gara-gara kehabisan ticket.

Pilih waktu berangkat yang tepat. Berangkat malam biasanya lebih baik karena agan bisa tidur selama perjalanan dan tentu saja tidak mengganggu puasa agan. Tapi kalau agan suka menyaksikan pemandangan selama perjalanan, agan boleh berangkat pagi/siang hari, dan pastikan anda mendapatkan tempat duduk yang nyaman. Bawa bekal makanan dan minuman yang cukup. Berjam-jam dalam kendaraan pasti sangat membosankan. Belum lagi kalau anda mendadak lapar. Harga makanan di terminal biasanya lebih mahal dan belum tentu terjamin kebersihannya.

Persiapkan obat-obatan penting. Bukan tidak mungkin kondisi kesehatan tubuh anda akan menurun selama perjalanan. Sakit kepala, sakit perut, mual, sampai mabuk darat sangat sering terjadi pada orang yang kekebalan tubuhnya rendah. Jangan sampai anda terkapar setelah sampai di kampung, dan jangan lengah di tempat yang padat dan ramai seperti ini sangat banyak sekali para pencopet berkeliaran. Tidak mengenal bulu, setiap ada kesempatan, disitulah kejahatan itu terjadi, Bawa uang tunai secukupnya. Tidak perlu bawa uang banyak-banyak, karena ATM sudah ada hampir disetiap daerah. Selain itu untuk menghindari aksi kecolongan dari para pencopet.

Charger HP anda sampai penuh, Selama perjalanan biasanya keluarga anda akan bolak-balik menelepon anda sudah sampai dimana. Atau anda bisa menelepon keluarga anda jika tiba-tiba ada masalah dalam perjalanan,alternatif lain sebaiknya beli alat tambahan seperti powerbank guna mengantisipasi kehabisan batre buat hp agan sebelum lebaran, Pastikan rumah atau kost yang anda tinggalkan dalam keadaan aman. Peralatan listrik, elektronik dan lampu sudah dipadamkan dengan benar. Pintu dan jendela dikunci dengan rapat untuk menghindari kemalingan Dan yang paling penting Jangan lupa berdoa, Setelah yakin dengan semua persiapan, kita serahkan diri kita kepada Tuhan, agar perjalanan kita aman dan selamat sampai tujuan.

Serta yang terakhir yaitu faktor macet, kemacetan adalah hal yang sering kita lihat saat mudik berlangsung. Namun bagi para pemudik hal itu bukanlah menjadi suatu hambatan, melainkan menjadi suatu hal yang tak terlupakan. Dapat bertemu sanak keluarga menjadikan hal yang tak terlupakan berikutnya. Tradisi mudik tahunan ini meski macet, dan cuaca panas mudik akan tetap dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Namun yang terpenting, keselamatan para pemudik di jalan dan dapat sampai dirumah dengan selamat. Menjalani perjalanan mudik dengan aman dan nyaman merupakan contoh yang patut ditiru oleh keseluruhan pemudik, agar tercipta mudik yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan.

Saya berpendapat, alangkah lebih baik jika sepeda motor dilarang digunakan untuk mudik. Sebagai penggantinya pemerintah harus menyiapkan angkutan massal yang aman dan nyaman, Perlu diingat bahwa sepeda motor itu tidak dirancang untuk bepergian jarak jauh. Apalagi sampai dinaiki lebih dari dua orang. Dari sisi keseimbangan pun membuat laju kendaraan tidak stabil Kalau memang penambahan kendaraan sulit dicegah, pemerintah harus bisa melebarkan badan jalan. Pelebaran ini untuk mengimbangi volume kendaraan.